Tumbuhan Pun Berdzikir Kepada-Nya
http://www.imgrum.org/user/move.id_photograph/263311302
Oleh : Ikhwan Fahrudin
Sebagai
seorang yang pernah belajar biologi.
Tentunya saya sedikit benyak mengenal cirri-ciri tumbuhan. Mulai dari cara
memproduksi makanan, hingga aktivitasnya.
Saya
memang sangat suka belajar ilmu biologi. Karena, saya bisa tahu banyak arti
kehidupan. Tak hanya manusia, bakteri, tumbuhan dan mikroorganisme pun
demikian.
Ada
hal yang menarik buatku untuk lebih mendalami tumbuhan. Entah kenapa, jika
belajar tentang tumbuhan. Saya sangat penasaran. Terutama cara tumbuhan menyapa tumbuhan yang lain.
Dulu,
ketika saya ngaji diniyyah di kampong ku. Saya teringat dengan penjelasan yang
disampaikan oleh ustad saya. Yaitu pada QS. Al Israa’ ayat 44. Yang artinya “Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada didalamnya bertasbih kepada
Allah. Dan tak ada sesuatu pun melainkan bertasbih
dengan memujiNya, tetapi kamu sekalian
tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi
Maha Pengampun”.
Ayat
diatas membuatku penasaran. Benar gak ya, tumbuhan itu bertasbih? Apa bukti
ilmiahnya?. Aku begitu gemar belajar biologi. Hingga suatu saat. Aku bertekad
mencari kebenaran dari ayat itu.
Saya
mengaji beberapa literasi keilmuan modern. Dan, saya dapatkan sebuah bukti yang
luar biasa. Seorang ilmuan bernama Prof. W. Brown mengungkapkan bukti ilmiah
tentang kebenaran tumbuhan berdzikir. Dia bergabung dengansebuah tim ilmuwan
Amerika Serikat tentang suara halus yang tidak bisa didengar oleh telinga biasa
(ulstrasonik), yang keluar dari tumbuhan. Dari alat perekam itu, getaran
ultrasonik kemudian diubah menjadi gelombang elektrik optik yang dapat
ditampilkan ke layar monitor.
Dengan
teknologi ini, getaran ultrasonik
tersebut dapat dipahami dengan baik, sebab suara yang terekam menjadi terlihat
pada layar monitor dalam bentuk rangkaian garis.
Masyaallah,
getaran halus ultrasonik yang
tertransfer dari alat perekam menggambarkan garis-garis yang membentuk lafadz
Allah dalam layar. Para ilmuwan Inggris ini lantas terkagum-kagum dengan apa
yang mereka saksikan.
Ditengah
beberapa ilmuan tadi. Ada seorang ilmuan muslim yang mampu menafsirkan
penelitain tersebut. Dengan penuh PDnya muslim itu menjelaskan kepada W. Brown
dkk. Dia mengatakan “Kami umat Islam tahu tafsir dan makna dari fenomena ini,
bahkan semenjak 1400 tahun yang lalu”.
Maka
para ilmuwan yang hadir pun tersentak dengan pernyataan tersebut, dan meminta
dengan sangat untuk menunjukkan tafsir dan makna dari kejadian itu. Dan dia
melafalkan QS Al Israa’ ayat 44 (Seperti diatas).
Tidaklah suara denyutan itu melainkan lafadz Allah Azza wa
Jalla sebagaimana tampak dalam layer (Oscilloscope). Maka keheningan dan
keheranan luar biasa menghiasi aula di mana para ilmuwan muslim tersebut
berbicara. Akhirnya orang yang bertanggung-jawab terhadap penelitian ini, yaitu
Prof. W. Brown menemui sang ilmuwan muslim untuk mendiskusikan tentang agama
yang dibawa oleh seorang Nabi yang ummi (tidak bisa baca tulis) sebelum 14 abad
lebih tentang fenomena ini.
Maka ilmuwan tersebut pun menerangkan kepadanya tentang
Islam, setelah itu ia menghadiahkan al Qur’an dan terjemahnya kepada sang
professor.
Dan yang terpenting. Beberapa hari kemudian, W. Brown
mengadakan ceramah atau orasiilmiah di universitas Carnich – Miloun, ia
mengatakan: “Dalam hidupku, aku belum
pernah menemukan fenomena semacam ini selama 3 dekade menekuni pekerjaan ini,
dan tidak ada seorang ilmuwan pun dari mereka yang melakukan pengkajian
yang sanggup menafsirkan apa makna dari fenomena ini. Begitu pula tidak pernah
ditemukan kejadian alam yang bisa menafsirinya. Akan tetapi satu-satunya tafsir
yang bisa kita temukan adalah di dalam al Qur’an. Hal ini tidak memberikan
pilihan lain buatku selain mengucapkan Aku bersaksi bahwa tidak ada illah
yang haq melainkan Allah, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya”.
W. Brown
pun akhirnya masuk islam. Didepan para hadirin yang datang. Sungguh benar
firman Allah dalam al quranul karim. Hanya dengan satu ayat saja, bisa
memberikan efek yang luar biasa. Ini menjadikan kita sebagai umat muslim untuk
senantiasa membaca al Quran dan mengamalkan. Menjadi al Quran sebagai
keistimewaan hidup kita.
Dalam
ayat lain dijelaskan tentang dzikirnya alam semesta. Surah Al-Hajj ayat 18.
Surah Ar-Rahman ayat 6. Surah Saba’ ayat 10. Surah An-Nur ayat 41. Surah
Al-Ahzab ayat 41-42.
Masya
Allah. Begitu Maha Agung Allah Swt. Sang Pencipta Alam semsta. Saya pun begitu
bersemangat dalam setiap pembelajaran sains. Karena, disetiap materi menyimpan
ilmu yang luar biasa. Allah menciptakan segala isi bumi ini pasti ada gunanya.
Sekian.
Wallahulmuwafiq illa akwamittoriq.
Wassalam..
Ditulis
oleh Ikhwan Fahrudin. Bersumber dari Al Quran,
http://riskasalfianti92.blogspot.co.id/2013/11/tumbuhan-bertasbih.html
Tidak ada komentar